Topeng memang membuat hidup kita terasa aman. Akan tetapi, hanya sementara
waktu saja. Lama-kelamaan kita akan kelelahan sendiri karena topeng itu
terasa begitu berat membebani hidup kita. Kenalilah
kini topeng-topeng apa saja yang kita pakai selama ini, dan ambillah
langkah berani untuk melepaskannya. Topeng yang kita pakai, menghalangi
orang lain untuk melihat kita apa adanya. Kita tutupi kekurangan dan
kelebihan kita, kesedihan dan kegembiraan kita, kekuatan dan
ketakberdayaan kita, seolah-olah kita memakai topeng yang berkata kepada
setiap orang.
Setiap manusia itu memiliki potensi. Potensi yang bisa digunakan untuk
meraih sukses sesuai dengan keunikannya masing-masing. Untuk menjadi
diri kita sendiri, kita harus mengoptimalkan semua potensi dalam diri ,
tanpa harus merubah keunikan atau mengikuti orang lain. Keinginan kita untuk menjadi seorang yang lain telah mengaburkan dan
membingungkan kita sendiri untuk membangun “ image “ diri kita sendiri. Sudah terlalu banyak “ imitasi/ tiruan “ yang kita gunakan. Kita tidak tahu apa yang
sebenarnya kita mau dan inginkan, karena kita tidak berani menjadi diri
kita sendiri. Kita tidak pernah jujur terhadap diri kita sendiri. Berusaha menjadi seorang yang lain, hanya membuat kita, tidak menjadi yang terbaik dari versi ” diri sendiri ”. Percayalah.
Seringkali
kita tidak tampil sebagai diri sendiri karena pengaruh lingkungan hidup
kita. Mau tak mau, sadar tak sadar, kita dikondisikan untuk tampil
dengan bentuk tertentu sesuai dengan tuntutan lingkungan itu. Jarang ada orang yang berhasrat tampil apa adanya dan menyumbang keanekaragaman. Namun saat ini berhak untuk kita sadari bahwa melepaskan image yang telah bertahun-tahun melekat pada diri kita itu sangan sulit dan menyakitkan dan terbiasa bersikap sesuai dengan tuntutan lingkungan agar kita selalu diterima oleh semua orang. Senantiasa budaya meniru buta,
sejatinya sangat berbahaya bagi kita. Apa lagi kalau hal tersebut
menyentuh wilayah keimanan. Bukan hanya di dunia kita merugi, namun di
akhirat kita pun mendapatkan hal serupa.
Pada dasarnya pikiran manusia memang sulit untuk dikendalikan, Dalam hidup, terkadang
kita banyak mengunakan pembenaran untuk hal yang sebenarnya salah /
kurang baik, dalam hal ini adalah karena untuk pembelaan terhadap diri
sendiri. Dan terkadang kita tidak dapat melihat kebenaran dan kebaikan yang
dilakukan oleh orang lain, yang dalam hal ini dikarenakan oleh iri hati
atau ketidaksukaan pribadi. Namun kini diharapkan untuk kita bersama-sama melangkah dalam kemajuan hidup bukan sebaliknya. Sadari semua orang memiliki kelebihannya sendiri, memiliki kekurangannya
sendiri dan harus terus berusaha untuk bersama-sama saling mendukung
dan memotivasi.
Sesungguhnya Allah
menciptakan kita masing-masing dengan sungguh amat baik, dan betapa
kejamnya kita jika menutupi keindahan ilahi ini. Marilah kita mohon
kepada Tuhan untuk menyembuhkan luka-luka batin kita, memberanikan diri
kita untuk melepaskan topeng-topeng, hidup dan tumbuh sebagai pribadi
yang mandiri dan bebas, lepas dari belenggu kondisi lingkungan, masa
lalu, dan masa depan. Biarlah seluruh keberadaan kita menjadi pujian
bagi kemuliaan Allah. Dengarkanlah jati diri Anda yang
berbisik, “Biarkan aku menjadi diriku sendiri……”
Salam sukses untuk teman-teman yang tak pernah lelah berjuang ! Assalamualaikum.Wr.Wb.... :)
: